pttogel Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan penolakannya terhadap wacana pembangunan destinasi wisata bertema Pulau Kucing di wilayah Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. PSI menilai bahwa rencana tersebut berpotensi mengganggu ekosistem alam yang sudah ada dan bisa menimbulkan dampak negatif terhadap keseimbangan lingkungan di kawasan tersebut.
Kekhawatiran Terhadap Ekosistem Pulau
Juru bicara PSI untuk isu lingkungan, Ayu Kartika, menyampaikan bahwa pembangunan wisata Pulau Kucing dapat memicu permasalahan serius, termasuk kerusakan habitat alami flora dan fauna lokal. Ia menegaskan bahwa Kepulauan Seribu merupakan kawasan dengan biodiversitas tinggi yang harus dilindungi secara berkelanjutan, bukan dijadikan proyek wisata artifisial.
“Kami memahami niat pemerintah untuk mengembangkan potensi pariwisata, tetapi konsep seperti ini harus melalui kajian lingkungan yang ketat. Jangan sampai mengorbankan ekosistem demi atraksi wisata yang bersifat sementara,” ujar Ayu dalam keterangan resmi.
baca juga: sering-terbangun-dini-hari-mungkin-ini-yang-jadi-pemicunya
Potensi Dampak Sosial dan Lingkungan
PSI juga menyoroti bahwa memusatkan populasi kucing dalam satu pulau bisa menimbulkan masalah baru seperti limbah kotoran, penyebaran penyakit hewan, serta ketidakseimbangan rantai makanan. Kehadiran ratusan bahkan ribuan kucing dalam satu habitat yang terbatas akan memberikan tekanan besar pada sistem lingkungan lokal, termasuk terhadap spesies burung dan hewan kecil lainnya.
Selain itu, partai yang dikenal dekat dengan isu-isu generasi muda ini mempertanyakan urgensi dari proyek tersebut. “Apakah ini kebutuhan nyata masyarakat? Apakah ini sejalan dengan misi pembangunan berkelanjutan? Atau hanya proyek pencitraan tanpa perhitungan matang?” tambah Ayu.
PSI Desak Pemerintah Fokus pada Pelestarian
Alih-alih membangun proyek yang berisiko merusak lingkungan, PSI meminta Pemprov DKI Jakarta dan instansi terkait untuk fokus pada pelestarian pulau-pulau di Kepulauan Seribu. Menurut mereka, upaya seperti peningkatan infrastruktur dasar, pengelolaan sampah laut, dan konservasi terumbu karang jauh lebih penting untuk dikembangkan.
PSI juga menyarankan agar potensi wisata berbasis edukasi lingkungan dikedepankan, seperti ekowisata, penanaman mangrove, atau program pengamatan satwa laut, yang tidak merusak ekosistem dan dapat mendidik masyarakat tentang pentingnya menjaga alam.
Penutup
Penolakan PSI terhadap Pulau Kucing di Kepulauan Seribu menjadi pengingat penting bahwa dalam membangun sektor pariwisata, pemerintah harus memprioritaskan keberlanjutan lingkungan dan mempertimbangkan dampak jangka panjang. Konsep wisata yang menarik memang penting, tetapi kelestarian alam yang menjadi fondasi dari pariwisata itu sendiri harus menjadi prioritas utama.
sumber artikel: beritasaya.id