TERNATE, MALUKU UTARA (CVTOGEL) — Gunung Dukono, salah satu gunung api aktif di Indonesia yang terletak di Pulau Halmahera, Maluku Utara, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik. Berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Dukono terpantau menyemburkan kolom abu atau asap putih tebal dengan ketinggian mencapai 900 meter di atas puncak kawah pada Jumat pagi (12/12/2025).
Meskipun letusan bersifat abu ringan, status Gunung Dukono tetap berada pada Level II (Waspada). PVMBG mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati kawah.
I. Pengamatan Aktivitas Vulkanik
Aktivitas Dukono yang terus menerus memproduksi abu dan asap merupakan ciri khas gunung api ini yang dikenal memiliki erupsi efusif dan eksplosif kecil.
Warna Asap dan Ketinggian: Kolom asap yang teramati berwarna putih teabu-abuan dengan intensitas tebal condong ke arah utara. Ketinggian asap maksimum mencapai 900 meter dari puncak, atau sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut.
Seismisitas: PVMBG mencatat adanya peningkatan gempa vulkanik dangkal (Vulkanik B) yang mengindikasikan pergerakan magma dan tekanan di bawah permukaan, meskipun belum mengkhawatirkan.
Ancaman Abu: Abu vulkanik berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar desa terdekat, terutama di sektor pertanian dan pernapasan.
II. Imbauan dan Rekomendasi PVMBG
Meskipun Dukono jarang menyebabkan letusan besar, PVMBG mengeluarkan rekomendasi ketat bagi masyarakat dan pihak terkait:
-
Zona Larangan: Masyarakat di sekitar Gunung Dukono, pengunjung, maupun wisatawan dilarang beraktivitas, mendaki, atau mendekat dalam radius 2 kilometer dari Kawah Malupang Warirang.
-
Risiko Penerbangan: Pihak otoritas bandara dan penerbangan di Ternate dan sekitarnya diminta mewaspadai sebaran abu vulkanik yang dapat mengganggu jalur penerbangan, khususnya di jalur utara Halmahera.
-
Kesehatan: Warga dianjurkan untuk menggunakan masker dan kacamata pelindung jika terjadi hujan abu, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit pernapasan.
“Status Waspada (Level II) tetap kami pertahankan. Masyarakat harus mematuhi zona bahaya yang telah ditetapkan 2 kilometer. Pihak BPBD juga kami minta siaga untuk mendistribusikan masker jika terjadi peningkatan aktivitas abu,” kata Kepala PVMBG, Hendra Gunawan.
